SKETSA
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy

SKETSA'S PERSPECTIVE

SUSTAINABLE DESIGN

9/4/2016

Comments

 
Manusia adalah bagian dari lingkungan, namun manusia mampu “merusak” lingkungan dengan menggali, menggunakan dan memanfaatkan lingkungan dengan tidak bertanggung jawab. Akibatnya, terkadang manusia mengeksploitasi lingkungan akibat pembangunan yang kita lakukan dan pada akhirnya lingkungan memberikan respon negatif kepada kita seperti climate change, banjir, kenaikan permukaan air laut dan lain-lain.

Sebenarnya sejak tahun 70-an, melalui ecological movement manusia mulai berupaya untuk strike the balance antara lingkungan dan manusia dan kemudian berkembang menjadi sustainable movement pada tahun 90-an. Menanggapi movement-movement akan lingkungan, arsitek pun harus mengambil sikap tertentu. Dalam melakukan respon terhadap lingkungan, arsitek harus memiliki pemahaman mendasar dengan berpikir secara multidisiplin, terintegrasi dan inovatif, salah satunya melalui pikiran sustainable yang mengacu pada lokalitas.

Suistanable dalam Lokalitas Arsitektur merupakan sebuah pendekatan untuk berpikir kritis dalam desain arsitektur, untuk regenerasi alam dan masa depannya.

"Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Ada 2 kata kunci dalam konsep ini:
  1. Konsep kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok kaum miskin di dunia, yang menjadi prioritas utama
  2. Teknologi dan organisasi sosial yang ditetapkan oleh negara dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan.
Picture
Ada 7 poin dalam desain yang sustainable dan perlu mendapat perhatian khusus dari para arsitek, yaitu:
  1. Respon terhadap iklim dan site
  2. Form and massing
  3. Selubung bangunan/building envelope
  4. Internal environment
  5. Environmental system
  6. Air dan energi
  7. Material
Picture
Sumber: Suistanable dalam Lokalitas Arsitektur oleh Realrich Syarief (Materi Kuliah Umum Studio Perancangan Arsitektur 
Comments
comments powered by Disqus
    Picture

    SKETSA'S
    ​PERSPECTIVE

    Melihat dengan Arsitektur


    Wadah yang menampung tulisan-tulisan dari segi arsitektural: arsitek, karya arsitektural, perkotaan, seni, proposal karya dan desain, kompetisi, kajian dan konsep, dll.

    Archives

    October 2020
    September 2020
    June 2020
    February 2020
    January 2020
    October 2019
    December 2018
    September 2018
    August 2018
    April 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    March 2015
    February 2015
    December 2014
    November 2014

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy