Sumber: archdaily.com
Sumber: archdaily.com

Sumber: archdaily.com
Gambar 1. Eksterior Museum Plaza Sumber: archdaily.com Museum Plaza dibuat dengan sebuah visi untuk membangun sebuah lembaga seni yang ditempatkan pada pusat kota dan diikuti dengan bisnis yang berpeluang besar. Untuk mendukung modal dan biaya operasional dari luas lahan 3.700 m² untuk lembaga seni, maka harus dibangun pengembangan lebih dari 141.800 m². maka dari itu lahan ini akan dibangun bangunan dengan fungsi campuran. Fungsi-fungsi campuran ini antara lain: kondominium mewah, hotel, kantor, apartment loft, dan retail. Gambar 2. Suasana kawasan Museum Plaza Sumber: archdaily.com Selepas dari pemanfaatan fungsi bangunan dapat diinformasikan bahwa lahan Museum Plaza ini terletak di atas dataran yang selalu direndam banjir selama 100 tahun pada musim penghujan. Untuk menghindari terendamnya Museum Plaza pada musim hujan maka REX Architect memberikan jalan keluarnya ialah mengangkat level museum pada lantai ke-24 sehingga menjadikan bangunan menyerupai kursi Karena terdapat bagian kaki, bagian duduk, dan juga bagian sandaran. ![]() Gambar 3. Interior galeri Sumber: archdaily.com Pada interior, Museum Plaza menganut konsep Bilbao yang mengartikulasikan kotak sebagai tantangan anggaran operasional dan juga kotak putih yang mengharuskan adanya ruang yang unik untuk setiap acara. Galeri Museum Plaza menggabungkan konsep fleksibilitas kotak putih dengan keunikan kotak artikulasi. Pada interior bangunan yang terlihat rendah, galeri Museum Plaza menyiasatinya dengan memberikan beberapa pandangan yang dapat melihat taman yang berada di bawah sehingga pengunjung dapat merasakan ketinggian dari galeri Museum Plaza. Tidak hanya memberikan pandangan ke bawah, galeri ini juga memberikan pandangan ke atas untuk dapat memberikan kesan luas dan terbuka saat berada di dalam Museum Plaza.
Comments
|
SKETSA'S
|