(sumber: www.archdaily.com)
Rancangan paviliun BOXEL berawal dari mata kuliah Perancangan Digital yang dibawakan oleh Prof. Marco Hemmerling. Dalam mata kuliah Perancangan Digital, mahasiswa diminta untuk merancang paviliun musim panas. Paviliun dibuat dalam bentuk maket skala 1:1 dengan menggunakan perlengkapan perancangan digital. Paviliun BOXEL terpilih dan memenangkan kompetisi internal kelas perancangan digital pada akhir semester.
(sumber: www.archdaily.com)
Untuk menghasilkan bentuk kurva bebas yang dapat menahan beban tekan, sebuah sistem konstruksi sederahana dari bilah papan dan baut dipilih untuk pemasangan paviliun. Konstruksi ini membuat sambungan menjadi fleksibel dan tidak terlihat. Untuk itu, tidak kurang dari 2.000 krat bir, 20.000 buah bilah kayu, dan 30.000 baut diperlukan untuk pembangunan paviliun ini.
(sumber: www.archdaily.com)
Prof. Marco Hemmerling (pembimbing proyek) menjelaskan bahwa pada kasus yang direalisasikan, ada beberapa faktor yang seringkali tidak kita pikirkan dalam gambar perancangan. Ia juga mengatakan bahwa rancangan paviliun memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan sebagian besar proyek lain di universitas.
BOXEL didirikan dalam waktu satu minggu oleh para mahasiwa dan menghiasi pelataran parkir Universitas Detmold selama acara akhir semester dan kelas musim panas internasional. Kotak bir yang digunakan berasal dari produsen bir lokal, yaitu Detmolder Pilsener, yang nantinya akan didaur ulang kembali setelah paviliun dibongkar.
(sumber: www.archdaily.com)