SKETSA
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy

SKETSA'S PERSPECTIVE

Bambu: Material Alami Berkelanjutan

13/9/2017

Comments

 
Seiring perkembangan jaman dan berkembangnya teknologi, arsitektur juga berkembang dalam hal material yang digunakan. Perkembangan tersebut memicu penemuan material baru dan penggunaannya pun terus meningkat. Dari struktur kayu rumah sederhana yang berkembang menjadi struktur beton dan baja pada gedung-gedung bertingkat. Material beton memang memiliki daya tahan yang kuat dan cukup murah, namun semua itu harus diproduksi dan memerlukan biaya yang lebih.
 
Seiring perkembangan jaman, kita mulai lupa akan material-material dari alam, seperti bambu. Bambu memiliki sifat yang fleksibel dan kuat. Indonesia memiliki ketersediaan material bambu yang melimpah, namun tidak banyak arsitek yang menggunakan material tersebut dalam rancangan bangunan mereka. Bambu berumbuh sangat cepat dan bisa digunakan terus menerus, yang tidak harus diproduksi secara berkala. Bambu seharusnya menjadi pertimbangan penting untuk menjadi material utama infrastruktur yang tahan lama.
 
Bambu bisa saja menjadi solusi alternatif bagi material infrastruktur pada masa depan. Banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapat dari bambu. Bambu tentunya akan menciptakan arsitektur yang ramah lingkungan dan juga menghasilkan suasana ruang yang nyaman bagi orang-orang. Mengingat sifat bambu yang fleksibel, bambu mempunyai keuntungan dibandingkan dengan material lainya. Bambu bisa dengan mudah dipasang secara melengkung yang memudahkan proses pembangunan.
 
Jembatan bambu yang terdapat di kota Solo, Indonesia menjadi salah satu bukti atas potensi bambu sebagai material alam yang berkelanjutan.
​
Picture
Gambar 1. Jembatan Bambu di Solo, Indonesia
Sumber: archdaily.com
​

Sebagai bagian dari perhelatan Bamboo Biennale kedua, yang diselenggarakan pada Oktober 2016 lalu, di kota Solo, Jawa Tengah, dibangunlah sebuah jembatan bambu untuk publik oleh Arsitek Indonesia Tanpa Batas (ASF-ID). Jembatan tersebut menghubungkan Pasar Gede dan benteng Vastenburg. Kehadiran jembatan ini menghidupkan kembali suasana bersejarah yang ada di lingkungan sekitarnya. Proyek pembangunan jembatan bambu ini juga menjadi upaya edukasi akan bambu sebagai material alternatif kepada infrastrukur terhadap masyarakat.

Picture
Gambar 2. Jembatan Bambu pada Bamboo Biennale
Sumber: archdaily.com

Jembatan tersebut didesain dan diuji di lab percobaan yang berada di Universitas Katolik Parahyangan. Setelah proses desain tersebut berlanjut, proses pembangunan segera dilaksanakan dengan bantuan ahli kayu dan para tukang.
 
Dipasang di area parkir Pasar Gede, lengkungan utama dari jembatan tersebut adalah hasil dari potongan bambu besar secara berkala dan dikuatkan lagi dengan baut besi galvanis. Truk derek pun digunakan untuk menaruh bambu-bambu kepada pondasinya. Penyokong vertikal secara berkala memperkuat lengkungan bambu yang menghasilkan pertolongan ekstra kepada struktur atap. Untuk menjaga keawetan dari jembatan tersebut, lantainya terbuat dari beton dan atapnya dipasangi lis atap keramik untuk melindungi struktur bambu dari terapan cuaca hujan.
 
Melalui proyek ini, para arsitek berusaha mengangkat kembali potensi bambu yang cenderung dinomor-duakan dari material-material lainnya. Proyek ini memberikan harapan pula akan pesatnya pengembangan arsitektur hijau dan berkelanjutan di masa mendatang.
​
Referensi:
archdaily.com/873588/bamboo-bridge-in-indonesia-demonstrates-sustainable-alternatives-for-infrastructure

Comments
comments powered by Disqus
    Picture

    SKETSA'S
    ​PERSPECTIVE

    Melihat dengan Arsitektur


    Wadah yang menampung tulisan-tulisan dari segi arsitektural: arsitek, karya arsitektural, perkotaan, seni, proposal karya dan desain, kompetisi, kajian dan konsep, dll.

    Archives

    October 2020
    September 2020
    June 2020
    February 2020
    January 2020
    October 2019
    December 2018
    September 2018
    August 2018
    April 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    March 2015
    February 2015
    December 2014
    November 2014

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy