SKETSA
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy

SKETSA'S PERSPECTIVE

MBARU NIANG SI PAYUNG KEBERSAMAAN DESA WAE REBO

22/10/2019

Comments

 
Kebudayaan adalah hal yang sangat berharga dan perlu untuk dilestarikan. Sama halnya dengan rumah tradisional yang merupakan cerminan dari kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia sejak dahulu. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, keberadaannya mulai luput dari pandangan masyarakat, bahkan terlupakan begitu saja. Namun masih terdapat segelintir masyarakat yang berusaha untuk melestarikan rumah adat dan budayanya, salah satunya adalah Yori Antar sang “Pendekar Arsitek Nusantara” dan penghuni Mbaru Niang, Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur.
“Rumah adalah bagian dari kita.”
Begitulah kata masyarakat di Desa Wae Rebo, sebuah desa kecil yang berlokasi di Kabupaten Manggarai, NTT. Meskipun kecil, kebersamaan dapat dirasakan di lingkungan desa ini karena kebudayaannya yang masih sangat kental, hal ini bisa dilihat dari beberapa keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan melakukan kehidupan sehari-harinya secara berdampingan.
Picture
Gambar 1. Bentuk Rumah Mbaru Niang yang seperti payung melambangkan persatuan dan dibangun memusat menggambarkan adanya kebersamaan di antara masyarakat setempat (Sumber : Dapobud.kemdikbud.go.id)
Salah satu contoh kebudayan lokal di daerah ini adalah tujuh rumah utama Mbaru Niang, yang merupakan simbol penting dari Wae Rebo. Setiap rumah melambangkan satu dari tujuh arah mata angin yang mengarah ke gunung-gunung disekitar desa. Walaupun kondisinya sudah mulai rusak, masyarakat masih berusaha untuk menjaga simbol desa ini agar tetap hidup.
Picture
Gambar 2. Ketujuh rumah utama di Wae Rebo (Sumber: Arsitur.com)
​Tahun 2008 silam, Yori Antar bersama dengan tim Rumah Asuh datang ke Wae Rebo untuk membantu merevitalisasi beberapa rumah adat yang rusak. Hal ini dilakukannya lantaran Ia ingin menjaga dan melestarikan kebudayaan, khususnya arsitektur vernakuler yang ada di Nusantara, suatu bangunan lokal yang sepenuhnya berasal dari daerah setempat. Ia membantu masyarakat dalam pengumpulan dana restorasi tiga rumah yang hampir hancur, sementara warga desa melaksanakan pembangunan secara gotong royong. Mulai dari proses pencarian material bangunan seperti kayu dan ijuk, hingga prosesi upacara yang wajib dilakukan sebelum memulai pembangunan, hingga siap ditinggali. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar budaya dan kebersamaan antar masyarakat yang diturunkan sejak dulu tetap terjaga.
Picture
Gambar 3. Yori Antar bersalaman dengan salah satu tetua di Desa Wae Rebo (Sumber : Goodnewsfromindonesia.id)
​Kini Desa Wae Rebo telah menjadi lokasi turis lokal hingga mancanegara, banyak masyarakat dari luar NTT yang tertarik untuk berkunjung dan belajar mengenai desa kecil di nusantara ini. Desa yang dulunya jarang mendapat kunjungan masyarakat, sekarang telah memiliki lokasi homestay bagi para pendatang. Kita sebagai generasi penerus seharusnya terus menjaga dan memelihara apa yang telah diserahkan oleh kakek dan nenek kita, karena kebudayaan yang ada di nusantara, terutama arsitekturnya tidak dapat melangkah dengan sendirinya tanpa bantuan tangan kita.
Picture
Gambar 4. Desa Wae Rebo yang terbuka untuk turis sebagai destinasi wisata mancanegara (Sumber : diytravelhq.com)
Sumber terkait :
​ - https://www.whiteboardjournal.com/ideas/yoriantar/
 - https://dailyvoyagers.com/blog/2016/09/14/mengenal-sejarah-rumah-adat-waerebo/
Comments
    Picture

    SKETSA'S
    ​PERSPECTIVE

    Melihat dengan Arsitektur


    Wadah yang menampung tulisan-tulisan dari segi arsitektural: arsitek, karya arsitektural, perkotaan, seni, proposal karya dan desain, kompetisi, kajian dan konsep, dll.

    Archives

    October 2020
    September 2020
    June 2020
    February 2020
    January 2020
    October 2019
    December 2018
    September 2018
    August 2018
    April 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    March 2015
    February 2015
    December 2014
    November 2014

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 34th Edition
      • Sustainable A Way Of Living
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • 101 FACADE IDEAS
  • Contact
  • NEW
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy