SKETSA
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 32nd Edition
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • Free E-Book SKETSA
    • 101 FACADE IDEAS
  • Contact

SKETSA's News

Mengapa Arsitek harus Peduli Energi?

20/8/2015

Comments

 
Pada tanggal 29 Juli 2015, SKETSA berkesempatan untuk menghadiri Talkshow "Mengapa Arsitek harus Peduli Energi" yang berlokasi di Gedung Tjipta Niaga, Kota Tua Jakarta.

Sebelum talkshow dimulai, pengunjung dapat menikmati pameran arsitektural yang terbagi atas enam zona yaitu zona lorong waktu, zona suatu waktu, zona transisi, zona kontium kota tua, zona ruang luang, zona proyek akhir. Dalam zona tertentu seperti zona lorong laju dan suatu waktu terdapat kurator yang membantu menjelaskan isi zona tersebut.

Kata sambutan dari Panitia Indesign Indonesia membuka acara yang berlangsung sekitar tiga jam. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penjelasan pentingnya arsitek peduli akan energi oleh Ren Katili. Beliau menyatakan bahwa mayoritas energi di dunia ini sekitar 24,4% untuk kebutuhan industri  dipakai untuk industri, 28,1% dipakai untuk kebutuhan transportasi, 41,7% dipakai untuk kebutuhan bangunan, dan 5.9% dipakai untuk struktur bangunan dan material. Sisanya, 50% energi di dunia digunakan untuk kebutuhan arsitektur ini dipakai dalam ruang lingkup arsitektur. Data ini diambil dari hasil survei di Amerika.

Picture
Gambar: Suasana Talkshow Riri Yakub (kiri) dan Ren Katili (kanan)
Sumber: Dok. SKETSA



Setelah penjelesan distribusi energi di dunia, Riri Yakub memberikan penjelasan proyek rumah huni yang mengedepankan keramahan akan lingkungan dan low budget. Dengan memberikan banyak bukaan dengan material sederhana, diharapkan desain rumah huni dapat hemat energi. Selanjutnya, proyek rumah di Depok karya Ren Katili dengan kepandaian dalam pemilihan material, kisi-kisi, penggunaan panel surya dan penampungan air hujan untuk kebutuhan flushing semakin menambah nilai plus dari proyek ini, bahkan di Jepang, desain beliau telah diakui sebagai bangunan dengan low emission housing complex dan menjadi tolak ukur rumah low emission di Indonesia.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab mengenai mengapa arsitek harus peduli energi. Kemudian acara ditutup dengan foto bersama antara Riri Yakub, Ren Katili, dan perwakilan panita Indesign. (M)

Comments
comments powered by Disqus
    Picture

    SKETSA'S NEWS

    Merekam Arsitektur


    Wadah yang menampung liputan kegiatan-kegiatan arsitektural (seminar, pameran, workshop), wawancara, jalan-jalan, dll.

    Archives

    October 2018
    September 2018
    June 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    August 2017
    July 2017
    May 2017
    March 2017
    December 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    April 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    August 2015
    July 2015
    February 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • About
    • Behind the Desk
    • History
    • Vision & Mission
    • Philosophy
  • Shop
    • How to
    • Products >
      • 1st - 10th Edition
      • 11th - 20th Edition
      • 21st - 30th Edition
      • 31st - 32nd Edition
      • Special Edition
    • Buy
  • Digital SKETSA
    • SKETSA's Perspective
    • SKETSA's News
    • SKETSA's Picks
  • Featured Events
    • ADW
    • HUT SKETSA
    • Others
  • Free E-Book SKETSA
    • 101 FACADE IDEAS
  • Contact